Tanjungpinang Segera Hadirkan Sekolah Rakyat: Boarding School Gratis Khusus Anak Kurang Mampu

Tanjungpinang (SN) – Kota Tanjungpinang siap meluncurkan gebrakan pendidikan terbaru lewat program inovatif Sekolah Rakyat yang akan beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Berbeda dari sekolah biasa, Sekolah Rakyat mengusung konsep boarding school dengan fasilitas lengkap dan biaya sepenuhnya ditanggung negara, khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu yang terdata dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 dan 2.
Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, dengan penuh semangat menyatakan bahwa penerimaan siswa sudah dimulai, meski sosialisasi resmi baru berjalan awal Agustus. Antusiasme masyarakat sangat tinggi: untuk jenjang SD, kuota dua rombongan belajar dengan total 50 siswa sudah terpenuhi penuh!
Sementara itu, jenjang SMP juga sudah mencapai target 25 siswa, dan jenjang SMA tinggal kekurangan empat siswa dari kuota 25 akibat beberapa calon peserta mengundurkan diri dan tidak memenuhi persyaratan.
“InsyaAllah semua kuota akan terpenuhi. Sekolah ini adalah satu-satunya sekolah negeri berasrama yang benar-benar diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu,” ujar Lis usai menjadi narasumber dalam Dialog Tanjungpinang Pagi di Studio Pro 1 RRI, Senin (11/8/2025).
Sekolah Rakyat sendiri merupakan program nasional yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini berbeda dari sekolah berasrama lainnya yang biasanya berada di bawah kementerian tertentu. Sekolah ini bersifat umum dan menyelenggarakan pendidikan lengkap dari SD, SMP, hingga SMA.
Semua kebutuhan siswa mulai dari pendidikan, tempat tinggal di asrama, perlengkapan belajar, hingga layanan kesehatan ditanggung penuh oleh negara. Ini menjadikan Sekolah Rakyat sebuah jaminan bagi keluarga kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa beban biaya.
Lokasi permanen sekolah akan berada di Jalan Raya Bukit Manuk, dekat Quran Center. Sambil menunggu pembangunan gedung baru, kegiatan belajar akan berlangsung di bekas SMPN 15 yang sedang direnovasi untuk dijadikan asrama putra dan putri, dengan target selesai pada September mendatang.
Lis menambahkan, program ini ditargetkan dapat menampung ribuan anak dari keluarga kurang mampu di Tanjungpinang, di mana saat ini tercatat lebih dari 9 ribu anak membutuhkan perhatian khusus di bidang pendidikan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat yang tergolong rumah tangga miskin untuk memanfaatkan program ini. Sekolah Rakyat akan menjadi jalur pendidikan yang linear dan berkesinambungan, dari SD hingga SMA,” tambahnya.
Sistem pendidikan di Sekolah Rakyat menitikberatkan pada pembentukan karakter akhlak mulia, kewirausahaan, dan digitalisasi. Setiap siswa akan mendapatkan laptop sebagai sarana pembelajaran digital, sehingga mereka dapat mengasah kemampuan teknologi sejak dini.
Dengan sistem asrama, siswa diharapkan bisa lebih fokus belajar tanpa terbebani masalah biaya, sehingga mampu memutus rantai kemiskinan di keluarganya.
“Harapan kami, Sekolah Rakyat akan melahirkan generasi emas yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak baik, mandiri, dan siap bersaing di era global,” pungkas Lis Darmansyah. (SN)
Editor : M Nazarullah