Misteri Jasad Tergantung di Waduk Kolong Enam, Kijang Akhirnya Terungkap

Bintan (SN) – Identitas pria yang ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis di kawasan Waduk Kolong Enam, Kijang, pada Rabu (11/6/2025), akhirnya terungkap, mengakhiri kehebohan warga Bintan Timur. Korban adalah Kresna (23), pemuda setempat yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.
Ditemukan oleh seorang warga yang tengah mengantar anaknya ke sekolah sekitar pukul 06.30 WIB, pemandangan mengerikan itu meghebohkan di Kolong Enam. Menurut keterangan Panit Reskrim Polsek Bintan Timur, Iptu Daeng Salamun, malam sebelumnya Kresna berpamitan kepada orang tuanya dengan alasan mau ngopi sama teman-teman.
“Namun, kenyataan pagi harinya sangat berbeda. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa,” ujar Iptu Salamun, Rabu sore (11/6/2025).
Baca Juga : Pria Misterius Tewas Tergantung, Video Viral Hebohkan Bintan
Ia juga menambahkan bahwa timnya langsung bergerak cepat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah ke RSUD Bintan Kijang untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Penyelidikan awal polisi mulai menemukan titik terang penyebab tekanan berat yang mungkin dihadapi Kresna.
“Keterangan sahabat dekat korban menyebutkan Kresna kerap mengeluhkan masalah utang yang menumpuk dan sulit diselesaikan,” papar Salamun.
Dugaan ini semakin kuat setelah polisi mengamankan dan memeriksa telepon genggam milik Kresna.
“Kami menemukan percakapan di ponselnya yang secara gamblang memperkuat indikasi beban utang tersebut,” tegas Salamun, menegaskan bahwa utang menjadi fokus utama penyelidikan motif di balik tindakan nekat ini.
Hasil pemeriksaan visum et medicum legum (visum) dari dokter RSUD Bintan menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Kresna. “Pemeriksaan luar mengindikasikan kuat korban meninggal karena bunuh diri,” jelas Salamun, merujuk pada metode yang digunakan.
Sebelumnya sebuah video berdurasi 39 detik yang merekam suasana penemuan jasad resna menunjukkan kondisi yang memilukan menjadi viral di berbagai platform media sosial dan grup WhatsApp warga Kepulauan Riau.
Meskipun bukti awal kuat mengarah pada tekanan psikologis akut akibat jeratan utang sebagai pemicu, pihak kepolisian menegaskan penyelidikan masih terus berlangsung untuk memastikan semua aspek dan motif di balik peristiwa ini.
“Kami mendalami semua kemungkinan, termasuk kondisi kejiwaan korban dan dinamika hubungan personalnya, untuk mendapatkan gambaran utuh,” tutup Iptu Salamun. (ML-SN)
Editor : M Nazarullah