Kuota Haji 2025 Sudah Penuh, 215 Ribu Jemaah Lunas Biaya: DPR Siapkan Skema Tanazul Hadapi Padatnya Mina

Jakarta (SN) – Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, memastikan bahwa kuota haji Indonesia tahun 2025 sudah terisi penuh, bahkan melebihi kapasitas yang ditetapkan. Total sebanyak 215 ribu jemaah telah melakukan pelunasan biaya haji, padahal kuota resmi yang diberikan pemerintah Arab Saudi hanya 221.000 jemaah, terdiri dari 203.320 jemaah reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
“Menurut laporan, seluruh kuota sudah terisi, dan yang melunasi sudah lebih dari jumlah jemaah yang bisa diberangkatkan,” ujar Marwan usai Rapat Kerja Komisi VIII dengan Kementerian Agama, BPH, Garuda Indonesia, dan Lion Air di Senayan, Kamis (17/4/2025) dikutip dari laman DPR RI.
Ia menambahkan, kelebihan jumlah pelunasan ini akan dialokasikan sebagai jemaah cadangan, yang akan diberangkatkan apabila ada peserta yang batal berangkat atau menjadi prioritas pada musim haji tahun berikutnya.
DPR juga menegaskan agar tidak ada jemaah “tahun nol” atau pihak-pihak yang menyisipkan nama secara tidak sah ke dalam daftar keberangkatan.
Baca Juga : Menteri Agama Berhasil Dapatkan Tambahan Kuota Petugas Haji dari Arab Saudi
Selain memastikan kuota terisi optimal, Komisi VIII juga menyoroti kesiapan pelaksanaan haji, baik dari sisi pelayanan jemaah di tanah air maupun saat di Tanah Suci. Persiapan ini menjadi penting karena waktu pemberangkatan tinggal sekitar dua pekan lagi.
Salah satu fokus utama adalah kondisi di Mina, Arab Saudi, yang akan menjadi lokasi krusial selama prosesi haji. Dengan jumlah jemaah yang besar dan area terbatas, setiap jemaah hanya memiliki ruang sekitar 0,8 meter persegi di tenda Mina. “Duduk saja sulit,” ujar Marwan menggambarkan kepadatan ekstrem yang terjadi.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bersama DPR dan pihak penyelenggara menyiapkan dua skema alternatif:
Tanazul – Sebagian jemaah tidak bermalam di tenda Mina, melainkan menginap di hotel, namun tetap menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji. Biaya dan pengawasan ditanggung oleh syarikah, perusahaan penyedia layanan haji resmi.
Murur – Skema ini memungkinkan jemaah untuk tidak turun dari bus di Muzdalifah, melainkan langsung dibawa menuju Mina dan melakukan lempar jumrah, lalu kembali ke hotel tempat menginap.
Baca Juga : Jelang Keberangkatan Haji 2025, Kemenag Kepri Gelar Manasik Serentak di Kepri
Setidaknya 8 syarikah telah disiapkan untuk mengelola skema ini, dan sekitar 37.600 jemaah akan ikut dalam skema tanazul untuk mengurangi beban di Mina. Langkah ini juga dinilai sebagai solusi jangka panjang atas masalah kepadatan yang terus terjadi setiap musim haji.
“Kalau jemaah bisa jalan dari tenda ke Jamarat dan kembali lagi, maka dari Jamarat ke hotel yang jaraknya lebih pendek tentu bisa juga. Saudi pun sudah memberikan lampu hijau untuk pelaksanaan skema tanazul ini,” kata Marwan.
Ia pun optimis, persiapan tahun ini jauh lebih matang dibanding tahun-tahun sebelumnya. DPR mendorong agar setiap skenario benar-benar siap dijalankan, sehingga seluruh jemaah bisa menjalani ibadah dengan aman, nyaman, dan khusyuk. (SN)
Editr : Mukhamad