Lonjakan Kasus Gagal Ginjal di Kalangan Anak Muda, DPR Soroti Gaya Hidup dan Sistem Pembayaran BPJS

Jakarta (SN) – Kekhawatiran terhadap maraknya kasus gagal ginjal di kalangan generasi muda semakin menjadi sorotan. Anggota Komisi IX DPR RI, Surya Utama, mengungkapkan keprihatinannya usai melakukan kunjungan kerja ke RSUP Dr. Mohammad Hoesin, Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam tinjauannya ke ruang hemodialisis rumah sakit tersebut, Surya terkejut saat melihat banyaknya pasien muda yang harus menjalani terapi cuci darah.
“Kami melihat langsung alat-alat hemodialisis di RS Muhammad Husein sudah lengkap. Tapi yang mengejutkan, banyak pasien muda—bahkan ada yang baru berusia 16 tahun—sudah terkena gagal ginjal,” ujar politisi PAN yang akrab disapa Uya Kuy ini, dikutip dari laman DPR RI, Jumat (18/4/2025).
Surya mengaitkan meningkatnya kasus gagal ginjal ini dengan pola hidup yang tidak sehat sejak usia dini. Ia menyebutkan bahwa banyak pasien muda yang memiliki kebiasaan mengonsumsi minuman energi dan minuman kemasan dengan pewarna buatan secara rutin.
“Saat saya tanya, rata-rata mereka sejak muda sering minum minuman energi dan minuman botol yang mengandung pewarna. Ini harus jadi perhatian bersama,” tambahnya.
Baca Juga : Rute Batam–Belawan Paling Padat, PELNI Angkut 646 Ribu Pemudik Selama Lebaran 2025
Meski mengapresiasi peran BPJS Kesehatan yang membantu meringankan biaya perawatan pasien, Surya juga menyoroti masalah klasik yang belum kunjung tuntas: tunggakan pembayaran dan sistem klaim BPJS yang dinilai menyulitkan pihak rumah sakit.
“Koordinasi antara rumah sakit dan BPJS masih belum optimal. Ini bukan hanya di Sumsel, tapi terjadi juga di banyak daerah lain. Hubungan mereka seringkali penuh ketegangan,” jelasnya.
Surya mengkritisi sistem pembayaran paket yang diterapkan oleh BPJS Kesehatan, yang menurutnya tidak mencerminkan realita biaya operasional rumah sakit.
“Sistem paket ini ada batasannya dan kadang tidak mencukupi kebutuhan rumah sakit. Harus ada solusi yang adil, agar pelayanan tetap maksimal dan rumah sakit tidak terbebani,” tutupnya. (SN)
Baca Juga : RSBP Batam Ditetapkan Sebagai Pelaku Usaha Mandiri, Siap Perkuat KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional
Editor : Mukhamad