Pria Batam Hilang Usai Diduga Jatuh dari Speedboat Saat Memancing

– Pencarian Gabungan SAR Masih Berlanjut, Keluarga Berharap Mukjizat

Operasi pencarian gabungan SAR selama hari pertama, Minggu (6/4/2025), belum membuahkan hasil mencari korban hilang diduga terjatuh dari kapal saat memancing. (F-Tim SAR)

Batam (SN) – Warga Lubuk Baja, Kota Batam, Willy Pakpahan (28), dilaporkan hilang usai diduga terjatuh dari speedboat saat memancing di Perairan Belakang Padang. Operasi pencarian gabungan SAR selama hari pertama, Minggu (6/4/2025), belum membuahkan hasil.

Menurut Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, melalui Humas SAR Ardila, kisah ini berawal pada Rabu (2/4/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, Willy berpamitan kepada sang istri untuk memancing di laut lepas.

Namun, nasib berkata lain. Keesokan harinya, Kamis (3/4/2025), seorang rekan memancingnya melaporkan kejadian tragis: Willy diduga terjatuh dari kapal

“Keluarga korban telah menyerahkan handphone milik Willy sebagai barang bukti. Kami sedang mengkaji informasi ini untuk memastikan kronologi kejadian,” jelas Ardila, sembari menambahkan bahwa laporan resmi dari kakak korban, Keti Pakpahan, baru diterima DitPolairud Polda Kepri beberapa hari kemudian.

Dengan sigap, Com Center Kantor SAR Tanjungpinang menggelar koordinasi pencarian pada Minggu (6/4/2025) pagi. Tim Rescue Pos SAR Batam yang terdiri dari lima personel segera melesat menggunakan kapal RIB 03 Batam pukul 07.28 WIB, menuju lokasi kejadian yang berjarak 5 mil laut dari Dermaga Basarnas Sekupang. Tak lama, Ditpolairud Polda Kepri turut bergabung pukul 08.50 WIB untuk memperluas pencarian.

Daerah penyisiran difokuskan di Perairan Pulau Batu Berhenti hingga Pulau Nirup, termasuk pulau-pulau kecil di sekitarnya—wilayah yang dikenal memiliki arus tak menentu.

Sayangnya, hingga pukul 18.00 WIB, tidak ada tanda-tanda keberadaan Willy. Baik seragam, peralatan memancing, maupun barang pribadi korban belum ditemukan.

“Kami sedang melakukan evaluasi strategi untuk melanjutkan pencarian besok,” ujar Ardila, menegaskan bahwa operasi akan diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak. Pencarian direncanakan kembali digelar pada Senin (7/4/2025) pagi, meski cuaca laut diprediksi tetap berisiko.

Sementara itu, keluarga Willy masih bergantung pada harapan. “Kami yakin dia kuat. Willy adalah anak laut yang berpengalaman. Tolong doakan agar tim cepat menemukannya,” harap Keti Pakpahan, kakak korban.

Masyarakat pun dihimbau untuk melaporkan segala informasi terkait keberadaan Willy ke nomor darurat SAR. Misteri ini masih menyisakan duka: apakah laut akan mengembalikan sang suami, ayah, dan saudara itu dalam keadaan selamat. (SN)

Editor : M Nazarullah

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *