Walikota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, Hadapi Defisit Anggaran dengan Langkah Strategis dan Kreatif

Tanjungpinang (SN) – Menghadapi tantangan defisit anggaran dan tumpukan hutang tunda bayar kegiatan, Walikota Tanjungpinang Lis Darmansyah tak tinggal diam. Dengan pengalaman panjang di dunia politik dan birokrasi—sebagai anggota DPRD Kota Tanjungpinang, DPRD Provinsi Kepri, serta masa jabatannya sebagai Walikota Tanjungpinang periode 2013-2018—Lis telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengatasi krisis anggaran ini.
“Di tengah efisiensi anggaran yang diberlakukan secara nasional, kita tidak bisa hanya mengandalkan dana alokasi umum atau hibah dari APBN. Kita harus lebih kreatif dalam menciptakan sumber pendapatan asli daerah,” ujar Lis usai mengikuti acara tepung tawar di Gedung LAM Tanjungpinang, Sabtu (1/3/2025).
Lis menekankan pentingnya optimalisasi potensi yang ada di daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah. Salah satu strategi utamanya adalah memanfaatkan potensi pendapatan dari sektor yang selama ini kurang diperhatikan, seperti fasilitas umum, ruang milik jalan (rumija), dan ruang pengawasan jalan (ruwasja).
Tahap awal yang telah dilakukan adalah identifikasi dan inventarisasi pemanfaatan ruang-ruang tersebut.
Baca Juga : Tanjungpinang Bersiap Menuju Kemajuan: Lis Darmansyah Resmi Memimpin Kota Bersama Raja Ariza
Di sepanjang fasilitas umum, rumija, dan ruwasja, terdapat berbagai aktivitas usaha mulai dari skala mikro hingga menengah, seperti provider internet, usaha reklame, hingga kedai makan. Namun, sayangnya, selama ini belum ada pihak yang secara maksimal menangkap peluang pendapatan dari sektor ini.
“Kita sedang melakukan inventarisasi untuk memastikan mana saja fasilitas umum, rumija, dan ruwasja yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar hasilnya bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi daerah,” jelas Lis.
Proses inventarisasi ini juga sejalan dengan komitmen Lis dan Wakil Walikota Raja Ariza dalam penataan kota, menjadikan Tanjungpinang lebih representatif, indah, dan tertata rapi. Salah satu misi pemerintahan Lis-Raja adalah membangun infrastruktur dan sarana-prasarana berbasis kearifan lokal yang berwawasan lingkungan.
“Kami sudah memulai koordinasi dengan ATR/BPN untuk mengidentifikasi penguasaan lahan fasilitas umum, rumija, dan ruwasja. Di sana terdapat peluang pendapatan yang belum tergarap dengan baik. Setelah itu, kami akan menyusun regulasi yang diperlukan untuk memaksimalkan potensi ini,” tambah Lis.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Lis Darmansyah yakin bahwa Tanjungpinang dapat mengatasi tantangan defisit anggaran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya daerah yang lebih optimal. (TS-SN)
Editor : M Nazarullah