Panen Inovasi: MIN Lingga Kenalkan Bertani Hidroponik untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Lingga (SN) – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Lingga pada Sabtu, (22/2/2025). Hari itu, guru dan siswa bersama-sama merayakan momen panen sayur pakcoy yang ditanam dengan sistem hidroponik.
Keberhasilan panen ini bukan hanya tentang hasil yang melimpah, namun juga tentang perjalanan panjang yang mengajarkan arti pentingnya inovasi, keberlanjutan, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Kegiatan panen sayur ini merupakan bagian dari program inovatif yang dipelopori oleh Kepala MIN Lingga, Zuhdi Insany. Dengan visi yang jauh ke depan, beliau bertekad untuk memperkenalkan kepada para siswa metode bertani modern yang ramah lingkungan dan efisien, melalui penerapan sistem hidroponik.
“Ini bukan sekadar pembelajaran teoritis, tetapi sebuah pengalaman praktis yang mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam proses pertanian yang berkelanjutan,” katanya.
Sistem hidroponik yang diterapkan di madrasah ini lanjutnya, memungkinkan tanaman pakcoy tumbuh subur tanpa menggunakan tanah, melainkan dengan memanfaatkan media air yang diperkaya utrisi. Sebuah cara bertani yang efisien, namun tetap menjaga keseimbangan alam.
Proyek ini bermula dari ide cemerlang Kepala Madrasah, Zuhdi Insany, yang ingin memberikan pengalaman nyata bagi siswa tentang bagaimana bertani dengan teknologi modern yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Pada hari panen, para siswa dengan antusias memetik pakcoy yang sudah siap dipanen. Setiap langkah mereka dipandu oleh para guru, yang dengan sabar mengajarkan cara merawat tanaman hidroponik mulai dari menyiapkan media tanam, memberikan nutrisi, hingga proses pemanenan.
Lebih dari sekadar belajar bertani, para siswa juga mendapatkan pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga keberlanjutan alam dan menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
“Proyek hidroponik ini kami harapkan dapat memberikan pengalaman praktis kepada siswa, tentang bagaimana bertani dengan teknologi yang ramah lingkungan. Selain itu, ini juga menjadi pelajaran tentang kemandirian, serta bagaimana kita bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak,” ujar Zuhdi Insany.
Keberhasilan panen kali ini membawa dampak positif yang luas. Sayur pakcoy yang dipanen tidak hanya menjadi sumber pangan sehat bagi siswa dan guru di madrasah, tetapi juga diharapkan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk menerapkan teknologi pertanian modern yang ramah lingkungan.
Afiqah, salah seorang siswa, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. “Saya sangat senang bisa memanen sayur sendiri. Saya belajar banyak tentang cara bertani dengan sistem hidroponik, dan menurut saya ini adalah cara yang sangat keren untuk bertani tanpa merusak lingkungan,” ujarnya dengan semangat. (Add-SN)
Editor : M Nazarullah