Kepri Catatkan Perkembangan Positif di Sektor Ekonomi, Pariwisata, dan Pemberdayaan Petani

BPS Provinsi Kepri mengeluarkan rilis berita resmi Statistik yang mengupas sejumlah indikator ekonomi makro, seperti inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), serta perkembangan sektor pariwisata dan transportasi di Gedung Daerah, Tanjungpinang, Kamis (2/1/2025). (F-Diskominfo Kepri)

Tanjungpinang (SN) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluarkan rilis Berita Resmi Statistik yang mengupas sejumlah indikator ekonomi makro, seperti inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), serta perkembangan sektor pariwisata dan transportasi.

Acara yang dihelat di Gedung Daerah Tanjungpinang, Kamis (2/1/2025) ini dipandu langsung oleh Kepala BPS Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, dan dihadiri oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, beserta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para pemangku kepentingan lainnya.

Dalam presentasinya, Margaretha menyampaikan data terbaru mengenai inflasi Kepri pada Desember 2024 yang tercatat sebesar 0,68% secara bulanan, dipicu oleh kenaikan harga komoditas seperti cabai merah, santan segar, dan telur ayam ras.

Secara tahunan, inflasi Kepri mencapai 2,09%, yang masih berada dalam kisaran aman sesuai dengan target nasional yang sebesar 2,5% ±1%.

“Kendali inflasi di Kepri cukup baik berkat sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, OPD, dan sektor swasta sepanjang tahun 2024,” kata Dr. Margaretha.

Selain itu, Margaretha juga mengungkapkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada Desember 2024 mencapai angka 104,63, mengalami kenaikan 0,87% dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan pendapatan petani, terutama pada subsektor tanaman perkebunan rakyat, yang mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 2,28%.

“Peningkatan ini sangat positif, mengingat keberhasilan sektor pertanian dalam mendukung perekonomian Kepri,” imbuhnya.

Sektor pariwisata Kepri juga menunjukkan perkembangan menggembirakan. Pada November 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tercatat mencapai 138.873 orang, meningkat 5,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Secara kumulatif, dari Januari hingga November 2024, Kepri berhasil mencatatkan 1.471.449 kunjungan wisatawan mancanegara, didominasi oleh wisatawan asal Singapura (50,6%) dan Malaysia (20,9%).

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, memberikan apresiasi atas laporan komprehensif yang disampaikan oleh BPS Kepri. Beliau menekankan bahwa data statistik bukan hanya sebagai informasi, tetapi juga menjadi dasar penting dalam perumusan kebijakan strategis pemerintah.

“Angka-angka ini harus dijadikan alat evaluasi bagi setiap OPD dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan berdampak langsung kepada masyarakat,” tegas Gubernur Ansar dalam rilisnya yang diterima media ini.

Gubernur Ansar juga mengapresiasi keberhasilan Kepri dalam menjaga stabilitas inflasi di angka 2,09%, yang masih dalam batas aman.

“Inflasi yang terkendali sangat penting, karena berkorelasi langsung dengan daya beli masyarakat. Meskipun angka pertumbuhan ekonomi tinggi, jika inflasi tidak terjaga, daya beli masyarakat akan tergerus,” ujarnya.

Pencapaian ini tak lepas dari berbagai kebijakan strategis yang telah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Kepri. Salah satunya adalah program pemberian SPP dan seragam gratis untuk anak sekolah yang telah mengurangi tekanan biaya pendidikan pada masyarakat.

Selain itu, program ketahanan pangan dan hemat pangan juga menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas harga komoditas pokok, seperti cabai dan beras.

Tak hanya itu, mulai tahun 2025, Pemprov Kepri meluncurkan program pemberian iuran BPJS untuk petani setelah sebelumnya diberikan kepada nelayan, serta memperkuat layanan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).

Program ini diharapkan dapat meningkatkan perlindungan sosial sekaligus mendorong kesejahteraan petani dan nelayan, menjaga agar nilai tukar petani tetap stabil di atas angka 100.

Gubernur Ansar juga mengungkapkan optimisme yang tinggi terhadap pemulihan sektor pariwisata Kepri pasca-pandemi.

“Kita harus berusaha keras agar angka kunjungan wisatawan bisa kembali seperti tahun 2019, yang hampir mencapai 2,86 juta kunjungan. Itu adalah target yang harus kita capai bersama,” tuturnya. (SN)

Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *