Angka APBD Batam 2025 Mencapai Rp4 Triliun, Target Tercapai Lebih Cepat
– Pemko Batam dan DPRD Sepakati APBD 2025, HMR Sampaikan Apresiasi
Batam (SN) – Pemerintah Kota (Pemko) Batam bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Batam telah sepakat untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Batam Tahun Anggaran 2025 menjadi Peraturan Daerah (Perda), pada Senin (25/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Walikota Batam, H Muhammad Rudi (HMR), menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Badan Anggaran DPRD Batam yang telah bekerja sama dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah dalam menyusun APBD yang kredibel dan berorientasi pada kemajuan daerah.
“Selama lebih dari satu dekade, saya telah berkolaborasi erat dengan DPRD Kota Batam dalam menyusun APBD yang tidak hanya kredibel dan akuntabel, tetapi juga berfokus pada kemajuan daerah,” ujar HMR.
Lebih lanjut, HMR mengungkapkan harapannya agar setiap rupiah yang dialokasikan dalam APBD 2025 dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kota Batam. Ia juga menekankan pentingnya kinerja maksimal dari setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) penghasil pendapatan untuk memastikan target yang telah ditetapkan dapat tercapai.
“Saya harap semua pihak, khususnya SKPD penghasil, dapat bekerja secara maksimal agar target pendapatan yang telah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2025 dapat tercapai,” tambah HMR.
Ketua DPRD Batam, Muhammad Kamaluddin, melaporkan bahwa total rancangan APBD Kota Batam Tahun Anggaran 2025 mencapai angka Rp4.079.666.287.059,00 atau sekitar Rp4 triliun. Angka ini menjadi pencapaian luar biasa, mengingat target tersebut sudah dicanangkan oleh HMR pada awal masa jabatannya.
Saat pertama kali terpilih sebagai Wali Kota Batam pada tahun 2016, HMR menargetkan APBD Batam akan mencapai Rp4 triliun dalam waktu sepuluh tahun.
“Nanti, sepuluh tahun lagi, APBD Batam harus naik dua kali lipat. Harus jadi Rp4 triliun,” ujarnya kala itu.
Namun, ternyata HMR berhasil mencapai target tersebut hanya dalam waktu delapan tahun, meskipun dihadapkan pada tantangan besar seperti dampak pandemi Covid-19 yang sempat merugikan ekonomi Batam pada tahun 2020 dan 2021. (Abh)
Editor : M Nazarullah
