Pentingnya Pembangunan Rumah Sakit di Daerah 3T untuk Kesehatan Merata

Jakarta (SN) – Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto, menyatakan dukungannya terhadap salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto, yaitu pembangunan rumah sakit (RS) di daerah terpencil.
Ia menekankan pentingnya pemerataan layanan kesehatan untuk menjamin akses yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
“Banyak masyarakat yang masih kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan yang memadai, khususnya di daerah 3T. Kita harus memastikan semua warga negara mendapatkan kualitas kesehatan yang sama,” ujar Edy dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (26/10/2024), yang dikutip dari laman DPR RI.
Politisi dari Fraksi PDI-Perjuangan ini juga mengingatkan bahwa UU Nomor 17/2023 telah menetapkan peta jalan untuk penataan ekosistem kesehatan di Indonesia, mencakup berbagai aspek dari promotif hingga kuratif. Ia menekankan perlunya pemerataan paket kesehatan yang mencakup alat medis, tenaga kesehatan yang terampil, serta sarana pendukung lainnya.
“Pemerataan ini penting agar daerah terpencil memiliki akses yang sama terhadap layanan kesehatan berkualitas. Alat kesehatan harus disertai dengan tenaga kesehatan yang mampu mengoperasikannya,” imbuhnya.
Edy juga mencatat bahwa pemenuhan tenaga kesehatan dan dokter di Indonesia masih menghadapi tantangan. Ia menyoroti ketimpangan antara jumlah tenaga kesehatan dan masyarakat di daerah terpencil, menekankan pentingnya kualitas selain kuantitas.
“Kemampuan tenaga kesehatan dalam menghadapi pasien harus setara, baik di kota maupun di daerah terpencil. Kualitas layanan harus merata,” tegasnya.
Lebih lanjut, Edy mengungkapkan keprihatinan bahwa masyarakat miskin sering kali mengalami kesulitan dalam membiayai pengobatan. Ia berpendapat, penting untuk memperlakukan masyarakat miskin dengan baik dan memberikan dukungan penuh agar mereka tidak terpinggirkan dalam akses kesehatan.
“Kesulitan akses kesehatan dapat menambah beban biaya bagi masyarakat. Ini adalah tantangan bersama yang harus diatasi,” ujarnya, seraya mengingatkan perlunya sinergi antara kementerian dan lembaga terkait untuk mengatasi kesenjangan layanan kesehatan.
“Tidak boleh ada ego sektoral. Semua pihak harus berkolaborasi untuk menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan merata. Hanya dengan kerja sama yang solid, kita bisa mencapai tujuan ini,” tutup Edy. (*)
Editor : M Nazarullah