Menjaga Keutuhan NKRI: Kisah Patroli di Pulau Tokong Belayar Berbatasan dengan Malaysia

Kapolsek Palmatak dan anggotanya melaksanakan patroli di pulau terluar milik negara, Pulau Tokong Belayar terletak  antara Laut Natuna dan Laut Cina Selatan, berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Kamis (26/9/ 2024). (F-Polsek Palmatak)

Anambas (SN) – Kamis, 26 September 2024, menjadi hari yang penuh makna bagi Kapolsek Palmatak, dan seluruh anggotanya. Mereka berangkat untuk melaksanakan kegiatan patroli di salah satu pulau terluar milik negara, Pulau Tokong Belayar, yang terletak di antara Laut Natuna dan Laut Cina Selatan, berbatasan langsung dengan negara Malaysia.

Sebuah misi yang tentunya tak hanya menuntut keberanian, tetapi juga kesadaran akan tanggung jawab menjaga kedaulatan Indonesia.

Pulau Tokong Belayar, dengan posisi strategisnya di utara Bandar Udara Matak, memiliki koordinat 3° 27′ 4″ LU dan 106° 16′ 8″ BT, adalah bagian tak terpisahkan dari Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Keberadaannya sebagai pulau terluar menjadikannya sebagai garis depan pertahanan negara, serta simbol keteguhan bangsa dalam menjaga wilayahnya. Sebelum memulai perjalanan, Kapolsek memberikan arahan penuh semangat kepada seluruh anggota.

“Kegiatan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Pulau ini, Tokong Belayar, adalah salah satu wilayah yang paling rawan terhadap potensi konflik. Maka, setiap langkah kita di sini adalah bentuk pengabdian untuk menjaga keutuhan NKRI,” ujarnya dengan tegas.

Dalam doa yang dipanjatkan, terkandung harapan agar seluruh personil diberikan keselamatan dan kekuatan dalam melaksanakan tugas mulia ini.

Perjalanan menuju pulau tersebut bukanlah hal yang mudah. Tantangan alam yang keras dan terbatasnya akses membuat setiap langkah terasa berharga. Namun, semangat para anggota Polsek Palmatak tak luntur.

“Butuh perjuangan yang keras untuk bisa sampai ke sini,” ungkap Kapolsek saat mereka tiba di puncak Pulau Tokong Belayar.

Perasaannya campur aduk antara kelegaan dan kebanggaan. Mereka telah mencapai tujuan, tempat yang menyimpan segudang tantangan dan harapan.

Setibanya di puncak, momen sakral pun terjadi. Dengan penuh khidmat, Kapolsek dan seluruh anggota mengibarkan bendera Merah Putih. Suara merdu lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang, menggetarkan jiwa dan menyentuh hati.

Di sinilah mereka berdiri, di garis batas negara, meneguhkan komitmen untuk selalu siap menjaga tanah air tercinta.

Pulau Tokong Belayar bukan sekadar tumpukan tanah di tengah lautan; ia adalah simbol keteguhan dan keberanian. Dalam upaya menjaga keutuhan wilayah perbatasan, patroli rutin sangat diperlukan.

Keberadaan pulau-pulau terluar seperti ini rawan terhadap konflik, dan karena itu, setiap tindakan untuk mengamankan wilayah harus dilakukan dengan penuh kesadaran dan profesionalisme.

Kegiatan patroli yang dilaksanakan oleh Kapolsek Palmatak dan anggotanya adalah bentuk nyata dari komitmen mereka terhadap negara. Ini bukan hanya soal menjaga perbatasan, tetapi juga melestarikan identitas bangsa dan mengukuhkan persatuan.

Dengan langkah yang mantap dan hati yang penuh semangat, mereka menunjukkan bahwa keberanian dan pengabdian tak pernah lekang oleh waktu.

Di sinilah, di Pulau Tokong Belayar, setiap detak jantung membawa harapan, setiap hembusan angin menyimpan doa, dan setiap langkah adalah bukti nyata cinta pada tanah air. Misi ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk masa depan, agar pulau-pulau terluar Indonesia tetap berdiri tegak dalam keagungan dan kedaulatan bangsa. (*)

Wartawan : Yanto
Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *