Hujan Lebat dan Angin Kencang Melanda Pulau Bintan, Berbagai Kerusakan Terjadi

Hukan badai serta angin kencang menerjang Kota tanjungpinang dan Kabupaten Bintan yang merusak rumah dan juga fasilitas umum lainnya termasuk pohon roboh yang menutupi jalan raya, Sabtu (14/9/2024). (F-Sahrul)

Tanjungpinang (SN) – Hujan lebat disertai angin kencang menerjang pulau Bintan, termasuk Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, pada Sabtu (14/9/2024), sekitar pukul 06.30 WIB. Insiden cuaca ekstrem ini mengakibatkan berbagai kerusakan di beberapa lokasi.

Di Tanjungpinang, setidaknya lima pohon besar tumbang menutup akses jalan raya dan menyebabkan pemadaman jaringan telepon serta listrik. Pengendara kendaraan terpaksa mencari jalan alternatif untuk menghindari rintangan tersebut.

Selain itu, angin kencang juga menerpa lokasi bazar yang ada di Taman Gurindam 12 Tepi Laut, menyebabkan tenda-tenda bazar beterbangan dan roboh, yang jelas merugikan para pedagang.

Ahmad, salah seorang warga Tanjungpinang menuturkan, bahwa ia melihat tiga pohon besar tumbang di beberapa lokasi, yaitu di belakang Polresta Tanjungpinang, Jalan Arif Rahmat Hakim Sei Jang, dan sekitar Suka Berenang.

“Saya terpaksa harus memutar jalur untuk menuju ke Pelabuhan akibat jalan terhalang pohon yang roboh ke tengah jalan itu,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Agus Aryadi, menjelaskan bahwa dampak dari angin kencang menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah.
“Ada tiang tumbang yang menimpa rumah di Kecamatan Gunung Kijang. Di Kecamatan Bintan Timur, atap rumah terbang akibat angin kencang,” kata Agus Aryadi.

Menurut data sementara, lima rumah mengalami kerusakan akibat bencana ini. Rinciannya meliputi dua rumah di Kelurahan Sungai Lekop, dua rumah di Kampung Sungai Datuk Kijang Kota, dan satu rumah di Kelong. BPBD Bintan masih melakukan pendataan dan kemungkinan jumlah rumah yang rusak akan bertambah.

Sekretaris BPBD Bintan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana.

“Kami imbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi yang tinggal di lereng perbukitan dan di pinggir pantai. Cuaca ekstrem sulit diprediksi, jadi kewaspadaan sangat penting,” ujarnya.

Wartawan : Sahrul
Editor : M Nazarullah

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *