Kisah Bersejarah dan Harapan Baru di Kompetisi Sains Madrasah (KSM) di Maluku Utara

Maluku Utara (SN) – Pada malam yang megah di Aula Ballroom Gamalama Bella Hotel Ternate, suasana gala dinner pada (3/9/2024) menyuguhkan lebih dari sekadar hidangan lezat dan canda tawa.
Malam itu, Pj. Gubernur Provinsi Maluku Utara, Samsuddin Abdul Kadir, memimpin acara dengan sebuah narasi bersejarah yang menghidupkan kembali kemegahan masa lalu. Dalam sambutannya, ia membagikan cerita tentang bagaimana kerajaan Ternate menjadi pusat perhatian dunia pada abad ke-15.
“Ketika penaklukan Konstantinopel mengganggu pasokan rempah-rempah ke Eropa, bangsa Eropa terpaksa mencari jalur perdagangan baru,” kata Samsuddin, menuturkan bagaimana bangsa Portugis dan Spanyol menjelajahi dunia untuk menemukan rute baru.
Perjalanan mereka membawa mereka ke Ternate, dan kehadiran Portugis yang pertama kali di pulau rempah ini memicu ketegangan dengan Spanyol, yang merasa telah menemukan pulau tersebut lebih dulu.
Ternate, dengan sejarahnya yang kaya akan rempah-rempah, kini menjadi tuan rumah Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang berlangsung selama enam hari, dari 2 hingga 7 September 2024. Kegiatan ini, yang telah dibuka secara resmi oleh Menteri Agama di Jakarta, tidak hanya menandai kemajuan sains dan pendidikan, tetapi juga menegaskan semangat kompetisi di wilayah yang sarat dengan sejarah.
Di tengah perayaan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Mahbub Daryanto, memberikan dukungan penuh kepada kontingen Kepri.
“Kami sangat bangga dengan usaha dan pencapaian siswa-siswi kami di KSM ini. Terlepas dari hasil akhir, kami memberikan apresiasi yang tinggi,” ujarnya dengan penuh semangat, didampingi oleh Kabid Pendidikan Madrasah, Subadi.
Kamal, pendamping peserta KSM dari Kepri sekaligus Kepala MAN IC Kota Batam, menambahkan keyakinannya mengenai kesiapan peserta.
“Anak-anak kami siap secara mental dan fisik untuk mengikuti KSM. Mereka baru saja menyelesaikan tes di bidang Ekonomi, Geografi, dan Matematika, dan semua dapat terjawab dengan baik. Walaupun soal terasa lebih mudah, kami tetap menekankan pentingnya kewaspadaan dan ketelitian,” ungkap Kamal.
Pesan Kamal kepada para peserta adalah untuk memanfaatkan kompetisi ini sebagai batu loncatan untuk mengukur kemampuan diri serta sebagai persiapan untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Jangan anggap kompetisi ini sebagai perhelatan biasa. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuan Anda, mengangkat prestasi madrasah, dan mempersiapkan diri untuk perguruan tinggi favorit. Kami berharap dapat meraih emas dan mewujudkan tagline madrasah: Maju, Bermutu, Mendunia,” tambah Kamal dengan penuh harapan.
Dengan semangat yang membara dan tekad yang kuat, para peserta KSM di Maluku Utara siap menghadapi tantangan dan berusaha meraih prestasi terbaik. Semoga kompetisi ini bukan hanya menjadi ajang untuk menilai kemampuan, tetapi juga sebagai momentum untuk masa depan yang lebih gemilang.
Seumber : Kemenag Kepri
Editor : M Nazarullah