Aksi 1.000 Lilin Terangi Taman Kota Kijang untuk Pilkada Bintan 2024

Bintan (SN) – Malam, Jumat (30/08/2024) Taman Kota di Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, menjadi saksi aksi sosial yang penuh makna. Sebanyak 1.000 lilin diterangi oleh para warga, sebagai bentuk protes dan keprihatinan terhadap pelaksanaan Pilkada Bintan 2024. Aksi ini mengusung pesan untuk menolak adanya kolom atau kotak kosong dalam pemilihan nanti.
Inisiator aksi, Adiya, menyatakan bahwa acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap calon yang ada dan mengingatkan kembali mengenai potensi adanya kotak kosong pada Pilkada mendatang.
Menurutnya, keprihatinan ini khususnya ditujukan pada kondisi politik di Bintan yang saat ini hanya memiliki satu pasangan calon terdaftar di KPU Bintan, yakni Roby Kurniawan-Deby Maryanti.
Roby Kurniawan, yang saat ini menjabat sebagai petahana dari Partai Golkar, dan Deby Maryanti, istri dari Apri Sujadi, mantan Bupati Bintan yang pernah terjerat kasus korupsi di KPK, merupakan pasangan calon yang ada. Situasi ini mencerminkan kekhawatiran akan dominasi kekuasaan yang terlalu kuat dalam politik lokal.
Adiya, yang juga merupakan aktivis HMI (MPO) Tanjungpinang – Bintan, menilai bahwa kasus-kasus korupsi yang pernah menjerat Bintan di era kepemimpinan Apri Sujadi dan Ansar Ahmad, mantan Bupati Bintan dua periode yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kepri, menunjukkan adanya masalah mendalam dalam tata kelola pemerintahan.
“Apakah Bintan baik-baik saja? Tidak. Mari kita lihat dari kasus korupsi yang pernah ditangani KPK, ada berapa? Dua kali, bukan hanya di era kepemimpinan Apri, melainkan juga di era kepemimpinan Ansar Ahmad,” ungkap Adiya.
Adiya juga menyoroti potensi figur lain yang layak untuk memimpin Bintan, seperti Zulfaefi, kader militan Partai Demokrat yang telah mendapatkan surat tugas untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Bintan.
Namun, rekomendasi dari Partai Demokrat akhirnya diberikan kepada pasangan Roby-Deby, meninggalkan Zulfaefi dan harapannya.
“Partai Demokrat tampaknya keliru dalam keputusan ini. Ada kemungkinan adanya intervensi yang membuat Zulfaefi tertinggal,” kata Adiya.
Zulfaefi, yang baru-baru ini memproklamirkan diri sebagai calon bupati berpasangan dengan Nikolas Panama, akademisi dan tokoh pers, menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Bintan menginginkan perubahan. Zulfaefi dan Nikolas Panama dianggap sebagai pasangan yang saling melengkapi dan siap membawa Bintan menuju kemajuan.
“Kami terus bersemangat untuk mendapatkan dukungan politik yang dibutuhkan dalam Pilkada Bintan 2024. Kami berharap agar Partai Demokrat dan partai lainnya dapat mendukung kami agar kami bisa membawa perubahan yang diinginkan masyarakat Bintan,” ujar Zulfaefi.
Dengan aksi 1.000 lilin ini, para peserta berharap pesan mereka tersampaikan dan dapat menggugah kesadaran masyarakat serta pemangku kepentingan untuk memastikan Pilkada Bintan 2024 berjalan dengan lebih baik dan adil.
Wartawan : Hery
Editor : Mukhamad