Prediksi Gempa Megathrust di Indonesia : DPR RI Minta BMKG Koordinasi dan Mitigasi Bencana
Jakarta (SN) – Beberapa waktu lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa gempa megathrust tinggal menunggu waktu yang mengancam wilayah Sumatera dan Jawa.
Menanggapi laporan tersebut, Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat mengimbau BMKG untuk mempersiapkan data yang akurat terkait potensi gempa yang dapat terjadi akibat pertemuan lempeng tektonik. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan persiapan mitigasi bencana dalam menanggapi prediksi gempa megathrust tersebut.
Politisi dari Fraksi PKS ini meminta BMKG untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan prediksi kebencanaan agar tidak menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat. Menurutnya, informasi tentang potensi bencana harus disertai dengan data yang akurat dan upaya mitigasi yang jelas.
“Untuk menghindari kepanikan, seluruh komponen pemerintahan harus dilibatkan dalam proses ini. Jika gempa megathrust ini benar-benar akan terjadi, maka persiapan mitigasi yang komprehensif harus segera dilakukan,” ujar Syahrul Aidi Maazat, seperti dikutip dari laman DPR RI, Sabtu (24/08/2024).
“Kita berharap pemerintah bijak dalam memberikan informasi kepada publik, dan masyarakat juga harus bijak dalam menerima informasi ini. Semua langkah ini harus didasarkan pada data yang dimiliki BMKG, sementara persiapan mitigasi bencana tetap perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
BMKG juga memprediksi potensi gempa megathrust di zona Selat Sunda dan Mentawai-Siberut dengan magnitudo mencapai 8,9 serta kemungkinan terjadinya tsunami. Kedua zona tersebut telah lebih dari dua abad tidak mengalami gempa besar, fenomena ini dikenal dengan istilah seismic gap. (*)
Editor : M Nazarullah
