Gedung LAM Kepri Resmi Dioperasikan: Balai Adat Seri Indera Sakti Hadir sebagai Wujud Pelestarian Budaya Melayu

Tanjungpinang (SN) – Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau (Kepri) secara resmi diresmikan pada hari Senin, (05/08/2024). Acara peresmian yang berlangsung di Kawasan Gurindam 12 tersebut dihadiri oleh Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Menparekraf RI Sandiaga Uno, dan Wakapolri Agus Andrianto yang bergelar Dato Seri Sakti Bhayangkara Utama.
Gedung yang diberi nama Balai Adat Seri Indera Sakti ini merupakan salah satu bentuk perhatian Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dalam melestarikan budaya Melayu. Dengan anggaran sebesar Rp35,19 miliar, pembangunan gedung ini mengusung filosofi dan khasanah budaya Melayu, serta melibatkan unsur lambang kebesaran Pulau Penyengat untuk menambah nilai historis dan budaya dari gedung tersebut.
Selain gedung utama, Balai Adat ini juga dilengkapi dengan Gerai Astakona, sebuah bangunan pendukung yang diilhami oleh bentuk bangunan nobat di halaman Istana Kerajaan Riau Lingga. Gerai ini akan berfungsi sebagai tempat pemberdayaan ekonomi lokal melalui produk khasanah Melayu, serta menjadi wadah bagi pelestarian dan pengembangan ekonomi berbasis budaya.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar Ahmad menekankan pentingnya Gedung LAM sebagai simbol persatuan dan pelestarian budaya di tengah keberagaman masyarakat Kepri.
“Hadirnya Gedung LAM ini merupakan persembahan pemerintah untuk LAM Kepri dan masyarakat Melayu. Tidak hanya untuk suku Melayu, tetapi juga untuk semua suku yang ada di Kepri agar dapat berdiskusi dan melestarikan adat budaya bersama,” ujarnya.
Gubernur Ansar juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dalam keragaman, dengan menegaskan ungkapan ‘di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung’. Ia berharap gedung ini dapat menjadi kebanggaan dan bagian dari sejarah masyarakat Kepri.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Agus Andrianto yang baru-baru ini ditabalkan gelarnya, mengapresiasi peran penting kebudayaan Melayu yang telah mewariskan tradisi turun-temurun.
“Kita tahu bahwa bahasa Melayu merupakan sumber dari bahasa Indonesia yang kini menjadi bahasa persatuan. Dengan diresmikannya gedung ini, kita memperkuat komitmen untuk menjaga dan mempererat tali persaudaraan,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno juga memberikan apresiasi khusus terhadap desain dan konsep kawasan Gurindam 12 yang mencakup Gedung LAM. Ia mengungkapkan,
“Pembangunan Gedung LAM yang bersebelahan dengan gedung Dekranasda dan integrasi dengan Balai Pengelolaan Ekraf yang akan dibangun oleh Kemenparekraf, bertujuan untuk memastikan eksistensi produk ekraf dan membuka lapangan pekerjaan. Mari kita dukung adat Melayu sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan bergerak menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Dengan diresmikannya Balai Adat Seri Indera Sakti, diharapkan gedung ini akan menjadi pusat kegiatan budaya dan ekonomi yang mengangkat potensi lokal serta memperkuat kebersamaan di tengah keberagaman masyarakat Kepulauan Riau.
Wartawan : Sahrul
Editor : Mukhamad