Densus 88 Terus Selidiki Kasus HOK, Terduga Teroris yang Merakit Bom di Batu
Jakarta (SN) – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih mendalami kasus HOK (19), seorang remaja yang diduga terlibat dalam perakitan bom di Batu, Malang, Jawa Timur. Polisi menduga HOK terpengaruh oleh propaganda Daulah Islamiyah melalui media sosial.
Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, mengungkapkan motif masih diselidiki. “Dugaan sementara karena terprovokasi propaganda Daulah Islamiyah secara online, melalui internet atau media sosial,” katanya pada Minggu (04/08/2024) seperti dikutip di laman Humas Polri.
HOK diamankan di Dusun Njeding, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, pada Rabu (31/072024) malam lalu. Remaja ini diketahui berencana melakukan aksi bom bunuh diri di dua rumah ibadah di Malang.
Kombes Aswin menjelaskan bahwa HOK sering mengakses informasi terkait Daulah Islamiyah di media sosial, yang memicu niatnya untuk melakukan aksi teror.
“Dia (tersangka) mengakses berbagai situs yang berisi anjuran-anjuran atau propaganda Daulah Islamiyah, kemudian yang bersangkutan juga mendapatkan informasi-informasi dari media sosial sehingga muncul perasaan ingin melakukan bom bunuh diri tersebut,” ujarnya.
Dari penangkapan HOK, polisi menyita sejumlah barang bukti yang diduga merupakan bahan kimia untuk pembuatan bom. Di antaranya adalah triacetone triperoxide (TATP), jenis bahan peledak yang sangat berbahaya dan memiliki daya ledak tinggi.
Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap lebih lanjut mengenai jaringan dan motif di balik tindakan HOK.
Editor : M Nazarullah