Kunjungan Pimpinan MCC dan Bappenas ke Proyek Pelabuhan Kuala Riau Tanjungpinang

– Menyambut Tahap Implementasi Penuh

Program Compact II Indonesia dari Millennium Challenge Corporation (MCC) asal Amerika Serikat akan memasuki tahap implementasi penuh pada September 2024.  Kunjungan ini mencakup peninjauan terhadap Pelantar I, Pelantar II, Pelantar Kuning, Kamis (25/07/2024). (F-Nazar).

Tanjungpinang (SN) – Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau (Pelantar I dan II) yang didukung oleh Program Compact II Indonesia dari Millennium Challenge Corporation (MCC) asal Amerika Serikat akan memasuki tahap implementasi penuh pada September 2024. Tahap ini ditandai dengan Entry into Force yang menjadi tonggak penting dalam pelaksanaan proyek.

Dalam rangka memantau perkembangan proyek, Chief Executive Officer MCC, Ms. Alice Albright, bersama Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II Maurin Sitorus, rombongan Bappenas RI, dan Pemprov Kepulauan Riau (Kepri), melakukan kunjungan ke lokasi proyek, Kamis (25/07/2024). Kunjungan ini mencakup peninjauan terhadap Pelantar I, Pelantar II, Pelantar Kuning, serta pasar sekitar pelabuhan.

Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat komitmen dalam pelaksanaan Program Compact II dan berdiskusi dengan pemangku kepentingan terkait. Program ini, yang bertema “Infrastructure and MSME Financing,” telah ditandatangani pada 13 April 2023 dan saat ini memasuki tahap ketiga.

Selain meninjau fasilitas pelabuhan, rombongan juga mengunjungi pasar di sekitar pelabuhan untuk bertemu dengan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang merupakan target dari proyek Micro, Small and Medium Enterprises Finance (MSME Finance).

Maurin Sitorus, Direktur Eksekutif MCA-Indonesia II, menjelaskan bahwa kedatangan CEO MCC, Ms. Alice Albright, bertujuan untuk melihat secara langsung kemajuan fisik proyek MCC di Tanjungpinang.

“Kami telah meninjau pelantar I, II, dan Pelantar Kuning, serta bertemu dengan pelaku UMKM. Bantuan untuk UMKM berupa pinjaman dengan bunga rendah serta pelatihan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam membuat laporan keuangan dan bisnis plan,” ujarnya.

Maurin juga mengungkapkan bahwa pembangunan fisik Pelabuhan Kuala Riau tidak seperti konstruksi pada umumnya.

“Tahapan entry force yang dijadwalkan pada September 2024 merupakan tantangan besar setelah melewati tahap pertama dan kedua. Kolaborasi dengan sektor swasta juga memerlukan waktu tambahan dibandingkan dengan konstruksi konvensional,” jelasnya.

Ditempat yang sama Gubernur Kepri Ansar Ahmad menyambut kedatangan rombongan dengan antusiasme tinggi. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Bappenas, MCC, MCA Indonesia II, serta tim konsultan pendamping.

“Program ini sangat berharga karena dapat mengurangi beban APBN dan APBD. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan mengikuti prosesnya hingga selesai, serta membuka kemungkinan untuk proyek-proyek lanjutan di masa depan,” tutupnya.

Dengan berbagai dukungan dan kolaborasi yang terjalin, diharapkan Proyek Pengembangan Pelabuhan Kuala Riau dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan infrastruktur dan UMKM di Tanjungpinang.

Wartawan : Nazar
Editor : Mukhamad

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *