Pemko Batam Serius Hadapi Stunting: Angka 16,1 Persen Jadi Perhatian Utama

Batam (SN) – Kota Batam mencatatkan angka stunting sebesar 16,1 persen, meskipun lebih rendah dari rata-rata nasional, namun hal ini tetap menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Batam yang dipimpin oleh Muhammad Rudi.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, mengungkapkan hal ini saat memimpin Rapat Koordinasi II Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batam, Selasa (23/07/2024). Rapat yang digelar di Kantor Walikota Batam ini bertujuan untuk mengintensifkan langkah-langkah penanggulangan masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius di daerah ini.
Jefridin menyoroti pentingnya penanganan stunting sebagai prioritas nasional sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Pemerintah telah menetapkan target ambisius untuk menurunkan prevalensi stunting dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Jefridin juga menegaskan bahwa saat ini Kota Batam fokus untuk mencapai angka stunting sebesar 10,8 persen pada akhir tahun 2024. Untuk mencapai tujuan tersebut, sinergi dari berbagai pihak dan pemangku kepentingan sangat diperlukan.
Strategi nasional untuk percepatan penurunan stunting telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua tim percepatan.
“Hal ini menekankan bahwa upaya penurunan stunting harus dimulai sejak dini untuk memastikan kualitas sumber daya manusia yang optimal di masa depan,” ujarnya.
Dalam rapat ini, juga dibahas pentingnya evaluasi dan koordinasi yang berkelanjutan dalam pelaksanaan strategi percepatan penurunan stunting. Evaluasi rutin diharapkan dapat memastikan implementasi strategi yang efektif dan tepat sasaran.
“Kami mengapresiasi kerja keras semua pihak dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Batam. Kami berharap rapat TPPS dapat diadakan secara rutin untuk terus mengawal langkah-langkah penanganan stunting,” kata Jefridin.
Rapat tersebut juga menekankan tiga pendekatan utama, yaitu intervensi gizi, pendekatan multi-sektor dan multi-pihak, serta fokus pada keluarga berisiko stunting. Koordinasi yang baik antar semua pihak terkait diharapkan dapat memastikan pencapaian target yang telah ditetapkan dalam upaya menciptakan generasi penerus yang sehat dan berkualitas.
Wartawan : Riko
Editor : Mukhamad