Skema Baru bagi Jemaah Haji: Murur di Muzdalifah untuk Jemaah Risiko Tinggi

Mekkah (SN) – Pada operasional haji 1445 H/2024 M, petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi memperkenalkan skema baru bagi jemaah haji yang berisiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan para pendampingnya. Skema ini diberi nama “murur,” yang akan diterapkan saat mabit di Muzdalifah.
Sebagimana dikutip dilaman resmi Kemenag, pola pergerakan jemaah haji Indonesia dari Arafah akan terbagi menjadi dua skema: normal dan murur. Skema normal akan mengikuti sistem taraddudi (shuttle) dari Arafah menuju Muzdalifah. Sementara itu, skema murur akan memungkinkan jemaah untuk mabit di Muzdalifah dengan tetap berada di atas bus tanpa turun dari kendaraan, kemudian langsung menuju tenda di Mina.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid, menjelaskan bahwa setiap maktab di Arafah akan disiapkan dengan 10 bus.
“Enam bus akan digunakan untuk skema taraddudi, sementara empat city bus akan dialokasikan khusus untuk skema murur,” katanya di Makkah, Sabtu (08/06/2024).
PPIH Arab Saudi menargetkan sekitar 55.000 jemaah haji risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, pengguna kursi roda, dan para pendampingnya untuk mengikuti skema murur ini.
“Setelah melalui beberapa kali pertemuan dengan institusi transportasi Saudi dan proses simulasi, pergerakan jemaah dari Arafah, baik dalam skema normal maupun murur, akan dilakukan secara bersamaan,” jelasnya.
Keberangkatan jemaah dari Arafah tambahnya, baik dalam skema normal maupun murur, akan dimulai pada pukul 19.00 waktu Arab Saudi. Petugas akan mengatur pergerakan jemaah menuju pintu keberangkatan di setiap maktab.
“Setiap maktab akan memiliki dua halte keberangkatan, satu untuk skema normal dan satu lagi untuk skema murur, yang akan ditandai oleh Masyariq untuk memudahkan jemaah,” tuturnya lagi.
Dengan adanya skema murur ini, diharapkan proses ibadah haji bagi jemaah risiko tinggi dan penyandang disabilitas dapat dilakukan dengan lebih lancar dan nyaman, serta tetap memenuhi semua protokol keselamatan yang diperlukan.
Editor : M Nazarullah