Parade Ogoh-Ogoh Meriahkan Festival Harmony: Potret Budaya Bali dan Sunda di Bintan Resorts

Parade ogoh-ogoh dalam Festival Kolaborasi Budaya Bali dan Sunda bertajuk Harmony yang berlangsung pada 9-10 Maret 2024 di Kawasan Wisata Bintan Resorts Lagoi, Kabupaten Bintan, Senin (11/03/2024) (F-Humas Kemenag Kepri)

Bintan (SN) – Ratusan pengunjung antusias menyaksikan parade ogoh-ogoh dalam Festival Kolaborasi Budaya Bali dan Sunda bertajuk Harmony yang berlangsung pada 9-10 Maret 2024 di Kawasan Wisata Bintan Resorts Lagoi, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Hari pertama festival dibuka dengan berbagai penampilan seni budaya Sunda, mulai dari pertunjukkan gamelan, tari jaipong, rempak kendang, hingga musik arumba. Acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan seni budaya Bali, termasuk tarian pendet dan tarian cendrawasih, serta parade ogoh-ogoh di Lagoi Bay.

Pada hari kedua, festival ditutup dengan kegiatan prosesi dan pembakaran ogoh-ogoh, dalam rangka menyambut Hari Nyepi Tahun Baru Saka 1946 yang jatuh pada Senin (11/03/2024). Ogoh-ogoh setinggi 3 meter didatangkan langsung dari Bali menggunakan pesawat dan dirakit dua minggu sebelum acara.

Jro Mangku, Nyoman Pasek, yang bertanggung jawab atas ogoh-ogoh tersebut mengatakan, ogoh-ogoh setinggi 3 meter didatangkan langsung dari Bali menggunakan pesawat.

“Dua minggu lalu sudah di sini. Begitu sampai, kita langsung merakitnya,” ujarnya yang dikutip media ini, Selasa (12/03/2024).

Ia juga menyatakan bahwa ogoh-ogoh melambangkan sifat-sifat buruk manusia, seperti dengki dan iri hati, yang harus dimusnahkan agar tidak mengganggu kehidupan.

Sementara Majelis Agama Hindu Pusat Bidang Keagamanan dan Spiritualitas Hindu, Dewa Suratnaya menyampaikan, ogoh-ogoh tidak ada dalam ajaran Hindu. Ogoh-ogoh merupakan seni budaya yang muncul di Bali dan dirangkai dalam kegiatan menyambut Hari Nyepi yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka.

“Ogoh-ogoh diartikan ogah-ogah yang artinya sesuatu yang digoyangkan. Ogoh-ogoh wujudnya yang menyeramkan untuk mengingatkan manusia agar tidak mengikuti sifat yang kurang baik,” terangnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Kepri, I Wayan Catra Yasa, menyatakan bahwa Bintan merupakan destinasi yang tepat bagi wisatawan yang ingin menyaksikan seni budaya Bali, karena pulau ini banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara.

Di tempat yang sama perwakilan Paguyuban Sunda Tanjungpinang, Uus Kusdinar, merasa bangga dan mengapresiasi Bintan Resorts atas kesempatan kolaborasi ini.

Chief Operating Officer Bintan Resorts, Abdul Wahab, mengapresiasi partisipasi Paguyuban Pasundan Tanjungpinang dan PHDI Kabupaten Bintan dalam festival ini, yang diharapkan dapat memperkaya destinasi pariwisata Pulau Bintan dan mendorong kolaborasi seni budaya antara komunitas lokal dan Bintan Resorts.

Sumber : Kemenag Kepri
Editor : M Nazarullah

0Shares

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *