Pertumbuhan Ekonomi Kepulauan Riau Melonjak, Kabupaten/Kota Alami Peningkatan Positif
Tanjungpinang (SN) – Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, memberikan apresiasi kepada kabupaten/kota di Kepri atas pertumbuhan ekonominya yang seluruhnya mengalami peningkatan positif sepanjang tahun 2023. Hal ini turut mendukung pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri secara keseluruhan yang mencapai 5,20 persen year on year, mengungguli pertumbuhan ekonomi di Sumatera dan nasional.
Dalam rilis resmi yang disampaikan oleh Kepala BPS Kepri, Darwis Sitorus, di Ruang Rapat BPS Kepri, Tanjungpinang, Jumat (01/03/2024), disebutkan bahwa seluruh kabupaten/kota di Kepri mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023.
Kabupaten Bintan mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 6,14 persen, naik signifikan dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,44 persen. Sementara Kabupaten Karimun mencatat pertumbuhan ekonomi 5,50 persen, naik dari 4,38 persen pada tahun sebelumnya.
Kota Tanjungpinang mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,92 persen, naik dari 4,12 persen pada tahun sebelumnya. Kabupaten Lingga dan Kota Batam juga mencatat pertumbuhan ekonomi yang signifikan masing-masing sebesar 4,30 persen dan 7,04 persen.
Meskipun demikian, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Natuna masih tercatat dengan pertumbuhan ekonomi yang minim, namun Gubernur Ansar menyatakan bahwa tanpa mengandalkan sektor migas, pertumbuhan ekonomi keduanya diperkirakan mencapai 5 hingga 6 persen.
Gubernur Ansar pada kesempatan ini menyatakan akan terus bekerja sama dengan BPS Kepri untuk memperdalam potensi sektor yang masih bisa dikembangkan dengan layanan birokrasi yang lebih baik. Selain itu, ia juga akan terus mengevaluasi kebijakan yang mempengaruhi inflasi, termasuk kebijakan di tingkat kabupaten/kota.
“Akan kita surati beberapa kepala daerah untuk mengevaluasi kembali kebijakan daerahnya. Seperti kenaikan tarif parkir di Batam, kemudian kenaikan harga gas 3 kg, bukan tidak boleh menaikkan harga, namun kondisi dan situasinya belum tepat. Tarif rumah sakit di Batam, Karimun dan Tanjungpinang juga akan dibahas bersama” kat Ansar.
Darwis Sitorus juga memaparkan bahwa inflasi di Kepri pada Februari 2024 mengalami deflasi sebesar 0,22 persen (month to month) terhadap Januari 2023, namun mengalami inflasi sebesar 2,65 persen (year on year) terhadap Februari 2024.
“Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi terbesar secara year on year antara lain beras, angkutan udara, tarif parkir, daging ayam ras, dan emas perhiasan,” ujarnya. ***
Sumber : BPS/Pemprov Kepri
Editor : Sutana