OPINI : DK, Ketua, Dan Sekretaris Bukan Satu Suku Agar PWI Kepri Berwajah Nasional

Oleh: Mukhamad Rofik, S.I.Kom, M.A.P.
Pengurus PWI Bintan

Mukhamad Rofik, S.I.Kom, M.A.P. Pengurus PWI Bintan

Tanjungpinang (SN) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan menggelar Konferensi Provinsi (Konferprov) yang akan digelar pada Kamis-Jum’at (14-15/12/2023), dan pelaksanaannya akan dihelat di Kota Batam.

Setiap anggota pemilik suara memiliki kebebasan untuk memilih siapapun yang mencalonkan diri menjadi Dewan Kehormatan (DK) dan Ketua. Penulis sebagai anggota PWI memiliki harapan kepada pengurus baru periode 2023-2026.

Harapan pertama, agar yang terpilih adalah pengurus yang berwajah nasional, tidak berwajah satu suku bangsa tertentu. Terutama untuk Dewan Kehormatan, Ketua dan Sekretaris agar tidak berasal dari satu suku bangsa.

Harapan kedua, agar yang terpilih adalah profesional, penulis berharap DK, Ketua dan Sekretaris memiliki pengalaman menjadi wartawan ibu kota negara, yakni Jakarta. Agar kepengurusan PWI Kepri kedepan mampu berperan dalam kancah nasional, mampu membawa Kepri pada posisi tinggi diantara provinsi-provinsi lainnya, khususnya sejajar dengan provinsi-provinsi di pulau Jawa.

Harapan ketiga DK, Ketua dan Sekretaris berpendidikan tinggi, setidaknya S2, atau minimal S1. Hal ini penting dikarenakan pekerjaan wartawan adalah pembawa kabar terkini, paling baru, juga pembawa pengetahuan yang sangat erat kaitannya dengan dunia pendidikan dan literasi.

Mengutip pendapat Peter Senge dan Humilton, pemimpin, visi misi, kapasitas organisasi dan anggota/sumber daya manusia adalah satu kesatuan dalam mencapai kemajuan organisasi, karenanya pemimpin terpilih nantinya harus benar-benar berkualitas.

Sedangkan dalam mengukur keberhasilan pengurus periode sebelumnya secara sederhana dapat dilihat dari berbagai aspek, diantaranya dengan cara pandang balance scorecard karya Kaplan dan Norton. Yaitu dengan empat perspektif, yakni perspektif stakeholder, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pengembangan.

Perspektif stakeholder bisa kita lihat diantaranya dukungan anggaran dari pemerintah dan pihak lainnya yang mestinya meningkat setiap tahunnya.

Perspektif pelanggan, diantaranya dari jumlah anggota, yang selalu meningkat setiap tahunnya.

Perspektif proses bisnis internal diantaranya, pelayanan administrasi yang semakin baik setiap tahunnya terhadap perpanjangan kartu anggota.

Sedangkan perspektif pembelajaran dan pengembangan, diantaranya peningkatan jumlah pelaksanaan uji kompetensi wartawan (UKW) setiap tahun. Peningkatan jumlah wartawan pemegang sertifikat UKW muda, madya dan utama untuk setiap tahunnya.

Dari cara pandang dengan balance scorecard tersebut, setiap anggota PWI dapat menilai, apakah kepengurusan PWI Kepri saat ini sudah bisa dikatakan berhasil atau tidak berhasil. Mengalami peningkatan, atau stagnan atau malah penurunan. (***)

Editor : Sutana

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *