Hendrik Bantah Aniaya Oknum PNS TV Kepri
Tanjungpinang (SN) – Tenaga Harian Lepas (THL) Dinas PUPR Provinsi Kepri Hendrik Ady Surya membantah telah melakukan penganiayaan terhadap oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sudharmaji atau biasa dipanggil Adji di kantor TV Kepri di Jalan Di Panjaitan Tanjungpinang, Kepri. Jumat ( 26/5/2023) kemarin.
Menurut Hendrik, justru kedatangannya menemui Adji Supit (Sapaan Sudharmaji-red) di kantor TV Kepri tersebut hendak mengklarifikasi konten Gurindam TV yang disebar di aplikasi Tik Tok terkait masalah Taman Gurindam 12. Karena informasi yang dia dapat, oknum PNS Pemprov Kepri itu juga wartawan Gurindam TV sekaligus Ownernya.
Kebetulan oknum PNS itu bertugas di Teve milik Pemprov Kepri TV Kepri . Oleh karena itulah dia mendatangi kantornya bertugas untuk melakukan klarifikasi berita yang disebar di TikTok.
“Saya ni hanya THL yang diberikan tugas dan amanah oleh kantor Dinas PUPR untuk menjaga Taman Gurindam 12. Tiba-tiba di TikTok diposting konten Gurindam TV dan diberi narasi yang provokatif dan negatif. Padahal dia juga PNS Pemprov Kepri. Jadi atas postingan itu saya selaku petugas yang di situ merasa dirugikan oleh konten yang yang tak ada klarifikasi. Karena sebagai THL tentu kinerja saya dinilai pimpinan. Dia sebut oknum THL ada pungli. THL disitu cuma saya,” katanya.
Oleh karena itu lah dia mencari oknum PNS Pemprov Kepri yang disebut-sebut juga owner media TV Lokal itu. Tetapi, lanjutnya, justru dia ditelpon tidak diangkat dan dikirim pesan lewat WA tidak dibalas oleh Oknum itu.
“Karena ini menyangkut nama baik saya di Kantor, besoknya saya cari die di kantor karena Beliau PNS di kantor BTKP di Batu 8 atau Kantor Kepri TV. Saya tanya kenapa awak posting di TikTok tanpa memberi tahu cerita sebenarnya. Disitulah terjadi pertengkaran mulut. Tidak ada penganiayaan,” katanya.
Kemudian ia juga sempat minta Adji telpon atasan saya menjelaskan yang sebenarnya bahwa tak ada pungli. Tapi jawabannya malah menolak berbicara dengan atasan Dinas PU dan bahkan seperti menantang. Jadi, tegasnya, apa yang disampaikannya ke media soal penganiayaan itu tak benar. Justru dia datang ingin mengklarifikasi konten di TikTok yang sepihak.
Kemudian, lanjutnya, soal lampu mati di Taman Gurindam, hal itu terjadi karena sedang dilakukan perbaikan dan pemeliharaan.
“Bilang saya mencekik itu juga tidak benar apalagi datang bawa pereman. Sementara saya jumpai dia di kantor hanya berdua dengan anggota saya Bagian Kebersihan. Jadi saya datang jumpai dia semata menjaga nama baik saya,” katanya. (SN)