Mulai Hari Ini Wisman Singapura Tak Perlu Tes PCR Masuk Ke Kepri
Tanjungpinang (SN) – Mulai hari ini Rabu (6/4/2022) syarat kedatangan bagi Wisatawan mancanegara (Wisman) asal Singapura yang akan berlibur ke Kepulauan Riau dilonggarkan.
Sebelumnya, syarat kunjungan wisman Singapura ke Kepri juga telah dibebaskan visa dan karantina, dan saat ini wisman Singapura tidak lagi diwajibkan untuk tes PCR.
Kebijakan tersebut, diberlakukan setelah Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Jakarta, Selasa (5/4/2022) kemarin.
Ansar mengungkapkan, meski telah dibebaskan tes PCR, para wisman Singapura tetap harus menjalani tes Antigen di pintu masuk pelabuhan internasional di Kepri.
“Tentunya ini jadi kabar baik, semoga wisatawan dari Singapura semakin tertarik berlibur ke Kepri, karena syaratnya kian memudahkan mereka,” ujar Ansar.
Dihapusnya tes PCR dan diganti Antigen, Ansar menjelaskan bahwa pemerintah mempertimbangkan seperti kebijakan Singapura yang juga hanya menerapkan Antigen bagi wisatawan yang masuk ke negeri Singa tersebut.
Aturan tersebut sesuai Surat Edaran Nomor IMI-0549.GR.01.01 Tahun 2022 dari Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi tentang kemudahan keimigrasian dalam rangka mendukung pariwisata berkelanjutan pada masa pandemi Covid-19.
“Ada 43 negara yang mendapatkan bebas visa kunjungan khusus wisata dan visa kunjungan saat kedatangan khusus wisata ke Kepri,” tuturnya.
Terpisah Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Buralimar sangat berterima kasih dengan segala kemudahan yang diberikan.
Ia mengingatkan untuk tetap mengikuti kebijakan pusat, selain menguatkan promosi berlibur dengan tagar #diindonesiasaja dan #berwisatadiindonesiasaja, ada beberapa permintaan kebijakan khusus yang disebabkan beberapa alasan.
“Kedekatan atau proximity dengan Singapore dan Malaysia, ini keunggulan komparatif kita. Sejak awal dulu kedekatan Kepri dengan kedua negara terjalin dalam bisnis perdagangan keluarga dan lain-lain. Sampai sekarang kita manfaatkan juga untuk pariwisata,” jelasnya.
Buralimar menyebutkan segala upaya yang telah dilakukan itu karena Kepri tidak hanya punya budaya, alam dan juga kerap menggelar event kreativitas/buatan seperti event sport tourism yang mendunia di Bintan dan Batam.
“Ini harus terus dikembangkan sebagai pintu masuk wisman, diketahui tahun 2019, dimana ada 2,8 juta wisman, memberikan efek yang baik untuk perekonomian Kepri dan menghasilkan devisa untuk negara.” ujar Buralimar.
Ia menegaskan butuh Kebijakan khusus untuk Kepri, terutama diskresi terhadap wisatawan. Pihaknya tetap mendorong wisatawan nusantara (wisnus) untuk datang sejalan dengan peningkatan wisman.
Untuk datang ke Kepri memerlukan transportasi udara karena letaknya relatif jauh dari beberapa Provinsi, hanya 1 atau 2 provinsi seperti Riau dan Jambi yang relatif dekat melewati jalur laut.
“jadi kalau mengandalkan Wisnus saja kita kalah dengan provinsi lain. Ke depan Batam dan Bintan di Kepri yang sudah punya dua bandara. Bisa dijadikan hubungan internasional ke Provinsi lain, seperti saat ini Sumbar menjajaki kerjasama itu,” harapnya. (SN)